Penggalan huruf-huruf yang terdapat pada awal beberapa surat adalah huruf-huruf yang hanya Allah saja yang mengetahui maknanya. Pendapat seperti ini diriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali Ibn Thalib dan Ibnu Mas’ud Radhiallahuanhum.
Sebagian ahli Bahasa Arab mengatakan bahwa Ia adalah huruf-huruf Mu’jam. Allah mencukupkan menyebut sebagian darinya dan tidak menyebutkan selebihnya yang seluruhnya berjumlah 28 huruf, sebagaimana seseorang mengatakan “Anakku dapat menulis huruf Alif, Ba, Ta, Tsa…” artinya anak tersebut bisa menulis 28 huruf-huruf hijaiyyah, hanya saja ia menyebutnya sebagian saja.” Demikian yang diceritakan Ibnu Jarir (Tafsir ath-Thabari).
Dilihat dari hikmah disebutkannya huruf-huruf hijaiyyah di awal-awal surat ini, terlepas dari makna yang terkandung di dalamnya, bahwa penggalan huruf-huruf yang disebutkan itu dimaksudkan untuk menunjukkan mukjizat Al-Qur’an dan menjelaskan bahwa makhluq tidak bisa membuat tandingannya. Padahal ia hanyalah rangkaian dari penggalan huruf-huruf yang biasa mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari.
Menurut As-Suyuti, pembukaan-pembukaan surat (awail Al-Suwar) atau huruf-huruf potongan (Al-Huruf Al-Muqatta’ah) ini termasuk ayat-ayat mutasyabihat. Sebagai ayat-ayat mutasyabihat, para ulama berbeda pendapat lagi dalam memahami dan menafsirkannya. Dalam hal ini pendapat para ulama pokoknya terbagi dua. Pertama, kelompok ulama yang memahaminya sebagai rahasia yang hanya diketahui Allah. As-Suyuti memandang pendapat ini sebagai pendapat yang mukhtar (terpilih).
“Dari Ibnu Abbas, berkata ia : “Alif Lam Ra, Ha’ Mim dan Nun adalah huruf-huruf Al-Rahman yang dipisahkan (Dikeluarkan oleh Ibn Abi Hatim dari Jalan Ikramah).
“Dari Ibnu Abbas tentang Kaf, Ha’ Ya,’Ain, Sad, berkata ia : “Kaf dari Karim (Pemurah), Ha dari Hadin (Pemberi Petunjuk), Ya dari Hakim (Bijaksana), ‘Ain dari Alim (Maha Mengetahui) dan Sad dari Sadiq (Yang benar). (Dikeluarkan oleh Al-Hakim dan lainnya dari jalan Said Ibn Jubair).
Posting asal di Blog al-ihtisyam
|
No comments:
Post a Comment